Search This Blog

Showing posts with label Tips Kerja dan Wawancara. Show all posts
Showing posts with label Tips Kerja dan Wawancara. Show all posts

Contoh-contoh Pertanyaan Khusus dalam Wawancara

0 komentar
Kelompok Bidang Perbankan

  1. Ceritakan, apa yang dimaksud dengan bank ?
  2. Sebutkan dan jelaskan produk-produk perbankan yang anda ketahui.
  3. Jelaskan perbedaan deposito dengan tabungan.

Bidang Marketing
  1. Apakah yang anda ketahui tentang marketing secara umum ? Dan marketing khusus untuk perbankan ?
  2. Seandainya anda menjadi seorang petugas marketing, bagaimana cara anda mencari nasabah ?
  3. Syarat-syarat apa saja yang ditetapkan oleh bank untuk mendapatkan pinjaman ?
  4. Untuk memperkecil resiko kredit, maka permohonan kredit harus dinilai oleh bank. Jelaskan yang dimaksud dengan 5 C ?
  5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan f.e.o., dan gadai ?

Bidang Costumer Sevice (CS)
  1. Sebutkan dan jelaskan tugas-tugas CS (Costumer Sevice) secara umum. Dan tugas-tugas CS di perbankan.
  2. Bagaimana menurut anda sikap Costumer Sevice yang baik ?
  3. Bagaimana sikap anda jika menghadapi nasabah yang banyak menuntut ?
  4. Bagaimana sikap anda bila ada nasabah yang ingin menutup rekeningnya, padahal nasabah tersebut merupakan prime customer ?
  5. Hal-hal apa saja menurut anda yang perlu dirahasiakan terhadap sesama karyawan maupun pihak lain ?
  6. Sebutkan syarat-syarat untuk pembukaan rekening perorangan. Kemudian sebutkan untuk rekening perusahaan.
  7. Bagaimana sikap anda saat atasan menegur anda ?

Bidang Teller
  1. Sebutkan dan jelaskan tugas-tugas Teller.
  2. Bagaimana menurut anda sikap Teller yang baik ?
  3. Jelaskan perbedaan cek dengan BG.
  4. Jelaskan ciri-ciri uang palsu.

Back Office Processing (BOP)
  1. Sebutkan dan jelaskan perbedaan bank umum dengan bank perkreditan rakyat.
  2. Jelaskan mengenai kliring.
  3. Jelaskan perbedaan cek dengan BG.
  4. Hal-hal apa saja menurut anda yang perlu dirahasiakan terhadap sesama karyawan maupun pihak lain ?

Pimpinan/Kepala CS atau Teller atau BOP
  1. Seandainya anda menjadi pimpinan, ceritakan hal-hal apa saja yang anda lakukan bila ada karyawan baru yang menjadi bawahan anda.
  2. Seandainya anda menjadi pimpinan, jelaskan apa yang akan anda lakukan jika bawahan anda malas dan tidak efisien.
  3. Seandainya anda menjadi pimpinan, ceritakan tindakan-tindakan apa yang anda lakukan dalam membimbing, mengarahkan, dan memotivasi bawahan anda.
  4. Seandainya anda menjadi pimpinan, bagaimana sikap anda bila ada bawahan yang sering terlambat ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

Contoh Pertanyaan Umum dalam Wawancara

0 komentar

1. Motivasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek motivasi antara lain :
  1. Mengapa anda memutuskan untuk melamar pekerjaan di perusahaan ini ?
  2. Apa yang membuat anda menjadi tertarik dengan perusahaan ini ?
  3. Tanggung jawab apa yang anda anggap penting dalam pekerjaan ?
  4. Tantangan apa yang anda cari dalam pekerjaan ?
  5. Sebutkan dua hal yang memotivasi anda dalam bekerja.
  6. Apa yang dapat memotivasi anda dalam kehidupan pribadi anda ?
  7. Apa yang dapat memotivasi anda dalam menyelesaikan tugas yang sulit ?
  8. Apa yang dapat memotivasi anda agar menjadi sukses dalam pekerjaan ?
  9. Apa alasan anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
  10. Apa yang membuat anda keluar dari perusahaan sebelumnya ?
  11. Selama perjalanan karir anda, posisi mana yang paling anda sukai ?
  12. Mengapa anda ingin mengubah karir ? (bila yang bersangkutan berpindah profesi/karir)
  13. Apa arti bekerja bagi anda ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
2. Ketahanan Terhadap Tekanan (Stres)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek ketahanan terhadap tekanan/stres antara lain :
  1. Apakah anda dapat bekerja di bawah tekanan ?
  2. Pernahkan anda bekerja di bawah tekanan ? Ceritakan bagaimana anda menyikapinya?
  3. Dalam lingkungan kerja seperti apa anda merasa nyaman ? (Terstruktur atau tidak ?)
  4. Seandainya ada konsumen yang marah karena hal yang bukan dilakukan anda, bagaimana anda menyikapinya ?
  5. Bagaimana anda menyikapi kritik yang diberikan kepada anda ?
  6. Seandainya anda mendapatkan pekerjaan yang tidak anda harapkan, apa yang akan anda lakukan ?
  7. Apa yang anda anggap sebagai hal yang berat untuk dilakukan dalam pekerjaan ?
  8. Seandainya anda dihadapkan dengan dua tugas yang harus diselesaikan pada saat yang bersamaan, apa yang akan anda lakukan ?
  9. Masalah terbesar apa yang pernah anda hadapi ? Bagaimana anda mengatasinya ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
3. Inisiatif
Pertanyaan yang dapat menggali aspek inisiatif antara lain :
  1. Apa yang anda ketahui tentang perusahaan ini ? Dan darimana serta bagaimana anda mengetahuinya ?
  2. Kriteria apa yang anda gunakan untuk mengevaluasi perusahaan yang anda harapkan menjadi tempat kerja anda ?
  3. Ceritakan mengenai pendidikan dan pelatihan yang pernah anda ikuti.
  4. Bagaimana anda mendapatkan pekerjaan selama ini ? (Apakah melalui iklan, referensi, dsb) - untuk yang sudah pernah bekerja.
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
4. Sikap kerja
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sikap kerja antara lain :
  1. Seandainya anda ditempatkan di cabang perusahaan yang jauh dari lokasi anda, bagaimana anda menyikapinya ?
  2. Seandainya ada pengalihan tanggung jawab pada pekerjaan yang anda pegang, bagaimana anda menyikapinya ?
  3. Ceritakan mengenai pengalaman kerja anda. (untuk yang sudah bekerja)
  4. Apa tanggung jawab anda pada posisi tersebut ? (untuk yang sudah bekerja)
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
5. Kepercayaan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepercayaan diri antara lain :
  1. Menurut anda, apa definisi/arti kesuksesan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
  2. Menurut anda, apa definisi/arti kegagalan ? Dan seberapa besar pengaruhnya bagi anda ?
  3. Jelaskan ukuran/standar kesuksesan bagi anda.
  4. Pekerjaan apa yang telah anda selesaikan dengan sukses ?
  5. Apa peran anda dalam kesuksesan tersebut ?
  6. Bagaimana anda memandang diri sendiri saat ini ? Apakah sudah sukses ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
6. Kemampuan Berpikir Analitis
Termasuk di dalam kemampuan berpikir analitis adalah "Kemampuan Memecahkan Masalah" (problem solving) dan "Kemampuan Membuat Keputusan" (decision making).

Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan berpikir analitis antara lain :
  1. Masalah tersulit apa yang pernah anda alami ? Apa yang anda lakukan ? Bagaimana penyelesaiannya ?
  2. Hambatan atau kendala apa yang ditemukan selama kuliah atau belajar ? Bagaimana cara mengatasinya ?
  3. Ceritakan mengenai persoalan yang pernah anda pecahkan.
  4. Ceritakan situasi dimana anda pernah memiliki masalah dengan pengambilan keputusan.
  5. Ceritakan dimana anda harus membuat suatu keputusan.
  6. Ceritakan bagaimana anda pernah memecahkan masalah yang sulit.
  7. Ceritakan mengenai permasalahan yang paling sering anda hadapi dalam pekerjaan.
  8. Apakah anda pernah menyelesaikan suatu permasalahan bersama-sama rekan ? Apa peran anda dalam menyelesaikan masalah tersebut ?
  9. Apakah anda pernah diminta untuk menyelesaikan beberapa tugas dalam suatu waktu ? Apa yang anda lakukan ?
  10. Bagaimana anda menyelesaikan suatu permasalahan yang muncul tiba-tiba ?
  11. Bagaimana anda mengidentifikasikan kedatangan suatu masalah ?
  12. Bagaimana anda membuat suatu keputusan penting ?
  13. Bagaimana anda memecahkan masalah ?
  14. Dalam situasi atau kondisi seperti apa, anda memiliki kemungkinan paling besar untuk berbuat kesalahan ?
  15. Keputusan apa yang terasa sulit bagi anda ? Berikan Contohnya !
  16. Menurut anda, faktor apa yang paling menentukan suksesnya seseorang ?
  17. Apa yang anda lakukan saat dihadapkan dengan pengambilan keputusan yang penting ?
  18. Apa yang anda lakukan saat kesulitan atau tidak dapat memecahkan persoalan yang anda hadapi ?
  19. Keputusan tersulit apa yang telah anda buat selama tiga tahun terakhir ?
  20. Kapan anda memutuskan untuk berhenti berusaha memecahkan suatu persoalan yang sulit ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
7. Kemampuan Pencapaian Keberhasilan (Achievement)
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemampuan pencapaian keberhasilan antara lain :
  1. Apakah anda senang mengerjakan pekerjaan/proyek yang sulit ?
  2. Apakah anda mempunyai prestasi yang dibanggakan ? Ceritakan !
  3. Apakah anda memiliki inisiatif ? Bagaimana anda menunjukkan hal tersebut ? Ceritakan satu contoh inisiatif yang telah anda ambil.
  4. Apakah anda pernah menyelesaikan persoalan yang sulit ? Atau yang sebelumnya anda pikir tidak dapat anda selesaikan ?
  5. Bagaimana anda menunjukkan keinginan (willingness) untuk bekerja ?
  6. Sebutkan prestasi yang pernah anda capai dalam pekerjaan atau masa kuliah/sekolah !
  7. Sebutkan lima pencapaian terbesar dalam hidup anda !
  8. Apa kegagalan terbesar yang pernah anda alami ? Kekecewaan apa yang anda alami ?
  9. Bagaimana anda mengatasi perasaan tersebut ? Dan mengatasi kegagalan tersebut ?
  10. Hal atau lingkungan seperti apa yang paling mendorong anda dalam bekerja ?
  11. Menurut anda, apa tantangan terbesar dalam pekerjaan ?
  12. Sebutkan bagian dari pekerjaan yang paling menantang dan yang paling tidak menantang.
  13. Apakah anda termasuk orang yang berani dalam mengambil risiko ?
  14. Berdasarkan pengalaman anda, ceritakan secara rinci dalam hal apa anda mengambil risiko untuk menyelesaikan suatu tugas ?
  15. Mengapa anda mengambil risiko tersebut ?
  16. Risiko apa yang anda hadapi saat mengajukan suatu usulan ?
  17. Prestasi apa yang pernah anda dapatkan di sekolah yang tidak dapat anda lupakan ?
  18. Prestasi apa yang pernah anda capai dalam bekerja yang mendapatkan penghargaan dari pimpinan atau perusahaan ? (baik penghargaan lisan ataupun penghargaan tertulis atau materi).
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
8. Aspirasi Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek aspirasi diri antara lain :
  1. Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda senangi ? Mata kuliah (mata pelajaran) apa yang paling anda tidak senangi ? Kenapa ?
  2. Apa cita-cita anda ketika lulus sekolah ? Ketika lulus kuliah ?
  3. Apakah anda berniat melanjutkan sekolah ? Berniat melanjutkan kuliah ?
  4. Menurut anda, apakah nilai anda merupakan indikasi terbaik untuk hasil akademik anda ?
  5. Kenapa kami harus memilih anda ?
  6. Bisakah anda menyebutkan lima kelebihan dan lima kekurangan anda ?
  7. Bagaimana pendapat anda mengenai perusahaan ini ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
9. Kelemahan Diri
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kelemahan diri antara lain :
  1. Apakah anda telah mencapai semua target yang telah anda tetapkan ? Bila tidak, mengapa ?
  2. Bagaimana anda mengatasi kegagalan dalam pencapaian target tersebut ?
  3. Kelemahan apa yang muncul saat anda dihadapkan pada tugas yang sulit ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
10. Sosialisasi
Pertanyaan yang dapat menggali aspek sosialisasi antara lain :
  1. Ceritakan kegiatan anda di waktu senggang.
  2. Kegiatan apa yang anda ikuti di lingkungan anda ?
  3. Seandainya anda menjadi anggota suatu organisasi, maka kegiatan apa dan peran apa yang akan anda lakukan dalam organisasi tersebut ?
  4. Selain belajar, kegiatan apa saja yang anda ikuti saat masih kuliah atau sekolah ? Posisi apa yang anda pegang ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
11. Kemandirian
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kemandirian antara lain :
  1. Ceritakan keputusan-keputusan penting dalam hidup anda, yang anda anggap sebagai keputusan anda sendiri. Juga ceritakan keputusan penting yang anda anggap bukan keputusan anda sendiri.
  2. Mengapa anda memilih jurusan .... ?
  3. Dalam pengambilan suatu keputusan, siapa yang berpengaruh dalam diri anda ?
  4. Dalam hal-hal apa saja orang-orang tersebut anda sertakan ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.
12. Kepemimpinan
Pertanyaan yang dapat menggali aspek kepemimpinan antara lain :
  1. Sebutkan kepribadian yang anda miliki yang mencerminkan kemampuan memimpin.
  2. Menurut anda, kualitas apa yang dibutuhkan seorang pemimpin ?
  3. Apa yang paling menjadi tantangan bagi seorang pemimpin ?
  4. Bagaimana cara anda mendelegasikan suatu tanggung jawab ?
  5. Apakah anda membutuhka pengawas dalam bekerja ?
  6. Bagaimana cara anda membuat suatu rencana kerja ?
  7. Bagaimana cara anda memberikan teguran atau mendisiplinkan bawahan anda ?
  8. Seandainya ada bawahan anda yang melanggar aturan perusahaan, bagaimana anda menghadapinya ?
  9. Atasan seperti apa yang anda harapkan ?
  10. Seandainya anda kelebihan beban kerja, apa yang akan anda lakukan ?
  11. Bagaimana cara anda untuk memotivasi sesorang ?
  12. Atasan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
  13. Bawahan seperti apa yang menurut anda sulit untuk diajak kerja sama ?
  14. Atasan seperti apa yang menurut anda tidak adil ?
  15. Seandainya anda membuat suatu kebijakan, kemudian bawahan anda banyak yang menentangnya, bagaimana anda mengatasinya ?
Sumber : gilland-ganesha.com, buku "Sukses Mendapatkan Pekerjaan" - Anna T. Yuniarti, S.Psi.

Saran-Saran Menghadapi Wawancara

0 komentar
Persiapan Menghadapi Wawancara
Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal.

Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, anda dituntut untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan anda). Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar.

Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah

Jika anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut.

Pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya.

Uahakan jawaban anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian.

Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan. Anda dapat menggunakan "daftar/contoh pertanyaan umum" (silakan klik) pada situs ini untuk berlatih menjawabnya bersama rekan anda.

Berbagai Kondisi

Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga anda, dan banyak trik lain.

Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik. Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini."

Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa.
Cara Berpakaian Yang Baik Dalam Wawancara
Berpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain:

Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini.

Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng).
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan).
Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta).
Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.

Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara
Dalam wawancara, faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara.

Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara.

Intinya, bahwa melalui tatapan anda selama wawancara haruslah menandakan :
1. Apakah anda cukup percaya diri;
2. Apakah anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut;
3. Apakah anda jujur dengan isi komunikasi anda;
4. Apakah anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat.

Intonasi akan memperlihatkan apakah anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi.

Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.
Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara ?
Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata.

Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam.

Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda.

Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda.

Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya.

Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...", berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain.

Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu 'kepastian' yang menggembirakan.

Sumber : GloriaNet 

Tips & Trick Membuat/Menulis Daftar Riwayat Hidup (Curriculum Vitae atau Resume)

0 komentar



Format Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup atau sering disebut Resume, di setiap negara berbeda-beda. Hal ini karena dipengaruhi oleh budaya, kebiasaan, pandangan politik, juga aturan main yang berbeda-beda.
Sebagai contoh, untuk resume standar di Amerika Serikat (USA) tidak perlu mencantumkan hal-hal yang dianggap sangat pribadi seperti foto, status perkawinan, tempat dan tanggal lahir.
Sedangkan di Indonesia justru sebaliknya, dalam membuat CV atau Daftar Riwayat Hidup, justru wajib mencantumkan status perkawinan, tempat dan tanggal lahir, serta melampirkan foto.
Berikut ini beberapa hal yang hendaknya diperhatikan dalam membuat Curriculum Vitae (CV) atau Daftar Riwayat Hidup, atau Resume untuk perusahan/instansi/lembaga di Indonesia (baik untuk perusahaan/lembaga lokal, nasional, maupun internasional).
A. Urutan Penulisan Curriculum Vitae (Resume, Daftar Riwayat Hidup)
1. Identitas (Data Pribadi)
Cantumkan identitas anda dengan jelas, seperti : Nama Lengkap, Jenis Kelamin, Tempat dan Tanggal Lahir, Kewarganegaraan, Agama, Status Perkawinan, Tinggi dan Berat Badan, Alamat Lengkap, Telepon & HP, serta e-mail (bila ada).
Khusus untuk e-mail, sebaiknya anda memilikinya. Jika tidak memilikinya, anda dapat membuat alamat email di Gmail, Yahoo, atau Hotmail (silakan klik) atau yang lainnya.
2. Pendidikan
Cantumkan pendidikan formal dan pelatihan/kursus yang pernah anda ikuti; lengkap dengan tahun masuk dan tahun lulus, jurusan, jenjang studi, dan nama lembaganya. Urutannya dimulai dari pendidikan formal terlebih dulu, baru kemudian pendidikan non formal (pelatihan, kursus, dsb).
3. Kemampuan
Uraikan secara singkat kemampuan anda yang relevan dengan bidang pekerjaan yang dilamar. Misalkan anda melamar kerja di bidang akuntansi, maka jelaskan secara singkat bahwa anda memahami akuntansi dan administrasi, sistem perpajakan, biasa bekerja menggunakan komputer, dsb-nya. Tentu saja kemampuan-kemampuan yang anda tulis/cantumkan tersebut harus benar-benar anda miliki. Jangan mencantumkan kemampuan yang tidak anda miliki.
4. Pengalaman kerja
Cantumkan deskripsi singkat tentang pekerjaan anda pada perusahaan sebelumnya, lengkap dengan pangkat, jabatannya, jenis pekerjaan, prestasi (bila ada), tanggung jawab dan wewenang pekerjaan. Serta periode kerja, yaitu bulan dan tahun mulai menempati dan mengakhiri posisi tersebut.
Urutannya dimulai dari pekerjaan (atau jabatan atau posisi) terakhir.
5. Pengalaman Organisasi (bila ada)
Cantumkan pengalaman organisasi yang relevan (sesuai atau berhubungan) dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 5 ini.
6. Referensi Kerja (bila ada)
Bila memungkinkan, cantumkan referensi, yaitu orang yang bisa dihubungi oleh pihak penyeleksi lamaran kerja untuk menanyakan hal-hal penting seputar diri anda (biasanya nama atasan dimana anda bekerja sebelumnya).
Penting : Dalam hal pencantuman nama orang yang akan dijadikan referensi, anda harus sangat yakin bahwa orang tersebut benar-benar mengetahui tentang anda serta akan memberikan informasi positif mengenai diri anda. Seandainya anda ragu-ragu bahwa orang tersebut akan memberikan informasi positif tentang anda, maka anda tidak perlu mencantumkan referensi kerja tersebut (lewati saja yang nomor 6 ini).
7. Pengalaman lain yang menunjang (bila ada)
Cantumkan pengalaman lain yang menunjang "promosi anda". Dan sebaiknya yang relevan dengan jenis pekerjaan yang anda lamar tersebut. Jika anda melamar untuk posisi pemrogram komputer, maka pengalaman anda sebagai Ketua RW atau juara bulutangkis, tentunya tidak relevan. Jadi bila tidak ada yang relevan, lewati saja nomor 7 ini.
B. Kertas, Huruf, Foto, Dokumen Pendukung
1. Gunakan kertas putih polos
CV hendaknya polos tidak menggunakan background image (dasar bergambar). Sebaiknya jangan menggunakan form CV yang dijual di toko-toko.
2. Diketik dengan huruf standar surat resmi
CV jangan ditulis tangan, namun diketik. Gunakan huruf dengan ukuran dan jenis standar (warna hitam), contohnya font jenis Arial atau Times New Roman.
3. Foto terbaru
Lampirkan pas foto terbaru ukuran 3x4 atau 4x6. Sebaiknya gunakan pas foto berwarna, dan berpakaian resmi (misalkan jas lengkap dengan dasi).
4. Dokumen pendukung
Lampirkan dokumen atau bukti-bukti tentang hal-hal yang dituliskan dalam CV (resume), seperti ijazah, transkrip nilai, sertifikat atau penghargaan, dsb (dokumen pendukung tersebut dalam bentuk photocopy).
Agar dokumen pendukung yang dilampirkan tidak terlalu banyak, sebaiknya anda menyeleksi/menyortir dokumen mana yang paling penting dan relevan untuk dilampirkan.
Penting : Bila transkrip nilai anda tidak bagus, maka anda tidak perlu melampirkannya. Karena CV atau resume tersebut merupakan promosi diri anda. Namun, seandainya perusahaan penerima kerja meminta/mensyaratkan untuk melampirkan transkrip nilai, barulah anda "terpaksa" melampirkannya.
Sebaliknya jika transkrip nilainya bagus, anda justru harus melampirkannya.


Beberapa Saran Penting
Jujur, Jangan Berbohong
Ingat, jangan sekali-kali menuliskan pada CV anda suatu pengalaman yang anda sendiri tidak mengalaminya. Memang seseorang terkadang merasa gengsi dengan pengalaman yang dia miliki, karena merasa kalah pengalaman. Percayalah pada diri anda sendiri bahwa anda mempunyai kelebihan yang orang lain tidak punya.
Jumlah Halaman
Pada umumnya CV hanya terdiri dari 1 (satu) atau 2 (dua) halaman. Namun jika memang riwayat pekerjaan/karir anda sangat banyak, juga pendidikan/kursus/pelatihan anda sangat banyak. Dan anda menganggap bahwa itu penting untuk ditampilkan, maka anda boleh menambahkannya menjadi 3 (tiga) halaman CV sebagai lampiran Surat Lamaran Kerja, tidak masalah.
Tetapi khusus untuk Surat Lamaran Kerja, tetap upayakan 1 (satu) halaman.
Tata Bahasa, Tanda Baca, dan Ejaan
Tidaklah dibenarkan jika dalam resume terjadi kesalahan-kesalahan menyangkut tata bahasa, tanda baca, dan ejaan. Bacalah kembali tata bahasa di buku atau Kamus Bahasa Indonesia.
Jika anda menulis CV dalam Bahasa Inggris, dan anda belum yakin, maka cobalah minta dicek kembali atau di-review oleh teman/kerabat yang menguasai Bahasa Inggris tersebut.
Eksplisit (Gamblang, Jelas)
Jangan membuat orang yang membaca CV atau resume anda mengintepretasikan atau mengartikan hal yang berbeda.
Contoh sederhana : Di CV pada bagian pendidikan, anda menuliskan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila, dan tidak menambahkan nama kota lokasinya. Jangan berasumsi bahwa pembaca pasti tahu Universitas Pancasila itu ada di Jakarta. Oleh karena itu tambahkan nama kota dibelakangnya, misalkan Sarjana Akuntansi Universitas Pancasila - Jakarta.
Mudah Dibaca dan Mudah Dicerna
CV yang dibuat secara kacau-balau menggambarkan pikiran yang tidak jernih dan ketidakmampuan penulis dalam menuangkan isi hatinya. Oleh karena itu sangat penting membuat CV yang mudah dibaca, mudah dicerna, urutannya jelas, dan logis.
Bila perlu bagian-bagian atau kata-kata yang anda anggap sangat penting untuk ditonjolkan, dapat ditulis dengan huruf tebal (bold). Namun jangan terlalu banyak bagian yang ditebalkan, sehingga tidak terlihat lagi bagian yang sangat penting tersebut.

Sumber : Yayasan KPT, Hilmy AAP, CV. Flamboyan, Anna T. Yuliati, dsb.

Tips & Trick Menulis dan Mengirim Surat Lamaran Kerja via EMAIL

0 komentar



Saat ini sudah banyak perusahaan yang mengijinkan para calon karyawan untuk mengirimkan lamarannya lewat email. Hal ini tentunya menguntungkan baik bagi perusahaan maupun pelamar.
Bagi perusahaan, ini akan mengurangi jumlah surat lamaran dalam bentuk kertas yang harus mereka terima dan arsipkan. Selain itu, lebih mudah bagi perusahaan untuk mengirimkan balasan surat lamaran berbentuk email tersebut ke para pelamarnya.
Bagi calon karyawan, ini akan menolong mereka untuk mengirimkan lamaran secara cepat. Jika anda mengirimkan lamaran ke banyak perusahaan, dengan mudah anda dapat mengkopi email lamaran anda sebelumnya dan menyesuaikannya.
Isi surat lamaran di email, sama dengan isi surat lamaran biasa. Perbedaaannya hanya pada cara pengirimannya saja. Sehingga semua tips & trick menulis surat lamaran kerja (silakan klik) tetap perlu anda ikuti.
Berikut ini tips dan trick menulis dan mengirimkan surat lamaran di email.
1. Judul Email
Judul email anda haruslah menolong penerimanya untuk segera mengetahui maksud dari email anda. Karena itu tuliskan judul yang jelas tetapi singkat. Sebagai contoh, anda dapat menuliskannya sebagai berikut "Lamaran untuk Posisi Manajer Pemasaran".
Catatan : Baca dengan baik iklan lowongan kerja tersebut. Sering kali mereka meminta anda menuliskan kode tertentu di judul atau subject email anda. Terutama jika pada saat yang bersamaan mereka mempunyai beberapa lowongan pekerjaan.
2. Dimana Surat Lamaran Ditulis
Apakah surat lamaran ditulis di badan email atau di file tersendiri. Sesuai ketentuan umum berbagai perusahaan yang bergerak di bidang recruiting baik perusahaan nasional maupun multinational. Bahwa surat lamaran (cover letter) dapat langsung ditulis pada badan email (di dalam email).
3. Bagaimana dengan Resume
Jangan menulis resume anda di badan email. Tuliskan dalam file tersendiri dan jadikan sebagai lampiran (attach) email anda.
4. Jenis File Attach yang Dikirim
Pada umumnya perusahaan akan menuliskan pada iklan lowongan kerjanya, jenis file yang boleh anda kirim. Walaupun umumnya meminta file MS Word, terkadang mereka mengijinkan anda untuk mengirimkan file berformat pdf atau xls atau txt. Jika tidak disebutkan, kirimkan resume anda dalam file MS Word (.doc).
5. Ukuran/Bobot (Size) Email
Usahakan ukuran email anda termasuk lampirannya (attach) tidak melebihi 300 kb. Ukuran email ini terutama dipengaruhi oleh ukuran file yang di-attach (dilampirkan). Karena itu periksa besar file yang anda lampirkan. Jika anda diminta menyertakan foto, jangan masukkan file foto yang size-nya (bobot filenya) terlalu besar. Perkecil size-nya (bobot filenya) dengan menggunakan berbagai jenis program photo editor.
6. Dijadikan Satu dalam Bentuk ZIP
Bentuk file zip adalah bentuk file yang dimampatkan (dipadatkan) dan saat ini sudah umum dilakukan. Bahkan banyak perusahaan yang meminta agar file-file yang dilampirkan (di attach) dijadikan satu dalam sebuah file zip. Sehingga selain size-nya (ukuran file) menjadi lebih kecil/ringan, juga jumlah file yang dikirim (di attach) menjadi hanya satu file. Ini memudahkan pihak perusahaan dalam mendokumentasikan dan menyortir file-file dari pelamar.
7. File Attach yang Terlalu Besar Akan Diabaikan
Dapat anda bayangkan sendiri, bila anda menerima kiriman file di email yang size-nya besar, misalkan sampai lebih dari 1 MB.
Tentunya anda malas untuk membukanya (men-download-nya). Demikian juga dengan perusahaan yang menerima email lamaran kerja anda.
Bila file attach-nya terlalu besar, otomatis perusahaan tersebut akan malas untuk membuka/mendowload file kiriman anda. Dengan kata lain anda telah gagal hanya di masalah pengiriman email saja. Jadi ikutilah tips nomor 5 di atas.
8. Lakukan Uji Coba Pengiriman Email
Untuk surat lamaran yang dikirim lewat email, selain melakukan proof read, anda juga perlu melakukan uji coba pengiriman. Lakukan ini dengan mengirimkan email lamaran anda, lengkap dengan attachment-nya ke alamat email anda yang lainnya. Tentunya jangan kirimkan email percobaan tersebut ke email perusahaan yang anda tuju.
Dengan melakukan uji coba terlebih dulu, maka anda dapat melihat sendiri hasil pengiriman email anda tersebut. Untuk kemudian dilakukan perbaikan-perbaikan bila diperlukan.
Uji coba pengiriman email ini SANGAT DIPERLUKAN. Karena sering kali format email yang anda kirim berubah setelah sampai di alamat email lain. Misalkan mengirimkan email dari Yahoo ke Gmail, atau sebaliknya.
Jika anda hanya mempunyai satu alamat email, anda bisa membuat alamat email baru di Yahoo, Gmail, atau Hotmail (silakan klik) atau yang lainnya.
Sumber : Putri Rahayu, Taufik Anwar, Arief Budiman, dsb.

bisa sms gratis disini ni,ga percaya,,cobain dulu..

Followers